Jumat, 30 November 2012

Be Enjoy Be a Successfull



Kamu pasti sering nonton sinetron yang kini lagi maraknya muncul di televisi kita, kan? Suka sebel nggak sih kalau ceritanya tuh kadang nggak kamu banget? Ending-nya juga kadang ngaak bikin puas, betul nggak? Penginnya kamu, ending-nya nggak sedih gitu. lalu, tiba-tiba aja kamu ngebayangin suatu cerita dalam pikiran kamu. Mungkin nggak ya kamu bikin skenario sendiri?.

Kenapa nggak?..Jadi penulis skenario? Gampang kok! Sekarang ini kan udah zaman modern,ga mungkin banget kan kalo temen-temen gak kenal sama yang namanya browsing...Nah kita tinggal cari tau aja di internet tentang Pengertian Umum Sutradara,Pedoman Penulisan,Proses Penulisan,Menyalurkan tulisan,Kontrak Penulisan,Problem Penulisan dan Solusinya. Pokonya sering-sering aja kita memperluas networking. Dijamin kamu bakal langsung bisa kalo kamu ngikutin dengan baik langkah-langkah yang ada di internet itu. Siapa tahu kamu jadi penulis skenario terkenal dan sinetron dari skenariomu itu dapat rating tinggi. Wuiiih, nggak cuma kamu yang seneng, ortu juga bakal bangga sama kamu..Ayo, nggak ada kata terlambat buat belajar. So.......... tunggu apa lagi? ;)
Sebenernya apa dan siapa sih sutradara itu....??????

Mungkin untuk sebagian orang pengertian sutradara sangatlah simple, yaitu sebagai seorang yang membuat film.
Sutradara juga adalah orang yang pertama kali disebutkan bila film itu bagus atau tidak, contoh nih yaaa : "ni film jelek bgt, siapa sih sutradaranya?" atau "gila bgt ni film, keren abis, sutaradaranya top dah".
Tapi ternyata gak sesimple itu, saya menemukan dan mempelajari beberapa pengertian sutradara, ada beberapa pengertian sutradara diantaranya:
1. Sutradara adalah suatu profesi yang disandang oleh seorang yang bertanggung jawab sepenuhnya secara profesional dalam melaksanakan suatu proses produksi / penyiaran paket televisi dengan kemampuan wawasan yang luas, kreatif, imaginative, interpretiv, inovative, dalam berkarya dan bermanfaat bagi orang lain dan dirinya sendiri.
2. Menurut Don Livingston : Kemampuan seorang sutradara yang baik adalah hasil pengalaman dan bakat yang tidak mungkin diuraikan.
3. Menurut Hamzah A. dan Ananda S. : Sutradara adalah orang yang memberi pengarahan dan bertanggung jawab dalam masalah artistik dan teknis ( bila dalam teater ).
Yaah apapun itu kesimpulannya... sutradara adalah orang yang bertanggung jawab pada hasil karya berupa pertunjukan / audio visual yang mengandung visi misi yang ingin disampaikan secara teknik / artistik melalui media yang dianggap bermanfaat secara positif bagi orang banyak ataupun bagi dirinya sendiri.



Definisi Sutradara

Camera Roll….and…Action!
Beradasarkan definisi, sutradara adalah seseorang yang menterjemahkan bahasa naskah ke dalam ”bahasa” suara dan gambar secara spesifik. Dia memvisualkan naskah atau script dengan memberikan konsep abstrak ke dalam bentuk yang kongkrit atau nyata. Sutradara membangun sebuah pandangan atau point of view ke dalam suatu gagasan dan menentukan pemilihan shot-shot, penempatan dan pergerakkan kamera, serta mengarahkan akting pemain.
Sutaradara bertanggungjawab pada struktur dramatis, alur cerita, yuang tercakup dalam audio dan visual. Dia harus mampu mempertahankan keingintahuan penonton. Sutradara bekerja bersama kru serta talent (aktris/actor), membangun plotting,
Menurut Roman Polanski, penyutradaraan adalah sebuah gagasan dimana anda harus memiliki keseluruhan alur yang bisa dipaparkan dengan baik. Polanski juga mengatakan bahwa sutarada itu seperti jenderal, politisi diktator, orang yang sangat agresif. Mungkin pendapat ini agak sedikit berlebihan, namun poin pentingnya bahwa sutradara harus bisa memimpin. Sutarada sebagai guide yang bisa “menyampaikan ini dan itu”.

Sumber :creativesore.wordpress.com

Jumat, 23 November 2012

Sutradara Televisi Dalam Produksi Program Acara

Hasil akhir dari sebuah karya televisi merupakan kesimpulan dari tiga tingkat pekerjaan produksi yaitu Pra Produksi ( Pre Production ), Produksi ( Production ) dan Paska Produksi ( Post Production ). Ketiganya menyatu dan tidak boleh terlewatkan. Apabila salah satu tingkat pengerjaan produksi ini hilang atau belum selesai, tugas sang sutradara masih belum tuntas.

Adapan tugas seorang Sutradara Televisi secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :

Pada saat Pra Produksi bersama-sama produser, script writer, dan tim kreatif lainnya, membahas mengenai isi program hingga perencanaan produksinya. Pada saat Produksi, memimpin jalanya proses pengambilan gambar dan suara, termasuk merancang konsep visual dan tata cahaya. Saat Paska Produksi mendampingi editor untuk menentukan hasil akhir sebuah tayangan.

Hubungan Kerja Sutradara Televisi Penyutradaraan Televisi Program Reality Show

Untuk mendukung hasil akhir yang sempurna maka seorang Sutradara televisi mutlak harus memiliki kemampuan berkordinasi dengan seluruh unsur pendukung produksi. Tim pendukung produksi ini merupakan kumpulan dari orang-orang yang mempunyai ketrampilan atau pengusaan terhadap bidang-bidang tertentu secara profesional, dan secara garis besar dapat dikatagorikan menjasi tiga yaitu : Tim Teknis, Tim Artistik dan Tim Penyusun Konsep. Tim Teknis misalnya : Technical Director (Pengarah Teknik), Kameraman, Lightingman, Audioman dan seterusnya, Tim Artistikmisalnya : Set Designer, Make Up, wardrop dan sebagainya, sedangkan Tim Penyusun Konsep terdiri dari Creative Director, Script Writter hingga Produser.

Reality show pada dasarnya merupakan bentuk program acara televisi yang mengandalkan adagan nyata atau natural dari semua tokoh beserta pendukung yang tampil dalam acara tersebut. Sutradara Reality Show relatif tidak bisa leluasa memberikan pengarahan kepada para tokoh yang terlibat. Untuk mencapai efek spontan dan natural tersebut sering kali proses pengambilan gambar dan suaranya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, atau yang lazim kita sebut dengan istilah candid camera , walaupun dengan sistem ini kadang-kadang hasilnya tidak sempurna. Maka pada akhirnya yang diutamakan adalah pesan yang akan disampaikan seorang sutradara sampai pada pemirsa.

Disinilah dituntut kejelian seorang Sutradara Reality Show dalam menangkap momentum yang acapkali datang hanya satu kali. Pada acara yang menampilkan gambar-gambar dimana tim produksi mengikuti gerak-gerik sang tokoh, maka mekanisme produksi yang digunakan sama seperti pada saat memproduksi program liputan investigasi (penyelidikan). Sistem ini penekanannya lebih banyak kepada crew produksi yang terlibat untuk memiliki inisiatif, tanpa harus menunggu instruksi dari sutradara. Hasil akhir dari produksi program acara ini biasanya belum tentu sesuai dengan konsep naskah yang disusun sebelumya.

 

Sumber: Anungprabowo.wordpress.com