Terminologi Sutradara
Salah
satu yang menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah tayangan program audio
visual baik film maupun televisi adalah ketika program tersebut dikemas
secara menarik, dan enak ditonton. kolaborasi dari aspek teknis,
sinematografi dan isi pesan yang disampaikan dalam sebuah tayangan
merupakan faktor penentu sebuah
tayangan dikatakan menarik atau tidak. Sebetulnya siapa yang sangat
berperan dalam menetukan hasil akhir sebuah program audio visual.
Dalam
sebuah produksi program tayangan baik film maupun televisi peran
sutradara begitu sangat dominan, karena menentukan hasil akhir baik
secara artistik maupun teknis produksi program tayangan. Istilah
Sutradara atau Director menurut kamus film diartikan sebagai seseorang
yang memegang tanggung jawab tertinggi terhadap aspek kreatif baik yang
bersifat penafsiran maupun teknik pada pembuatan film. Disamping
mengatur permainan dalam acteing dan dialog ia juga menetapkan posisi
kamera, suara, prinsip penatacahayaan serta segala bumbu yang mempunyai efek dalam penciptaan film secara utuh . Dari difinisi diatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup kerja seorang sutradara meliputi aspek teknis, artistik dan content.
Sutradara Televisi

Secara spesifik Herbert Zettl, seorang pakar dan pengamat televisi dari san fransisco mendefinisikan Sutradara Televisi sebagai seseorang
yang bertugas memberikan pengarahan kepada talent ( pemain atau pengisi
acara ) dan ( pada masalah ) teknis operasional. Secara langsung
bertanggungjawab memindahkan secara efektif yang tertulis dalam naskah
dalam bentuk pesan-pesan audio visual. Dalam skala stasiun –tv- yang
lebih kecil, sering kali juga bertindak sebagai producer. ( diambil
dari Television Production Hanbook-6th ).
Industri pertelivisian kita mengenal sistem rekaman gambar visual dengan menggunakan single camera dan multi camera, yang kemudaian lazim kita sebut ENG (Electrinic News Getring) dan EFP (Electronic Fild Production). Kebutuhan artistik untuk single camera tentu saja berbeda dengan multi camera.
Demikian juga untuk kebutuhan teknis lainnya, seperti penataan cahaya,
penataan audio penataan gambar dan lain sebagainya. Sebagai contoh,
untuk memproduksi program acara musik yang dilakukan di dalam studio,
dengan menggunakan multi kamera, didukung tata suara dan tata lampu
artistik, tentu akan berbeda cara penangannaya dengan produksi acara reality show
yang menggunakan satu kamera dan dilakukan di luar ruangan. Seorang
Sutradara Televisi idealnya harus menguasai kedua hal tersebut.
sumber: Anungprabowo.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar